Hari ini sekitar 200 orang Acheh demonstrasi depan kantor PBB dan kedutaan Amerika di Jakarta. Mereka minta agar pasukan dan organisasi internasional tetap tinggal di sana. Mereka bilang pemerintah Indonesia kekurangan alat bahkan tidak becus membantu derita orang Acheh.
Mereka sering teriak, "Hidup bangsa Acheh." Demonstrasi tertib. Ya ada kemacetan lalu lintas. Mereka pakai tali untuk mengatur barisan. Sering melagukan Salawat Badar dalam bahasa Acheh.
Spanduk-spanduknya berbunyi antara lain:
- Persoalan Acheh adalah persoalan politik, penyelesaiannya harus lewat jalan politik
- PBB harus membantu rakyat Acheh mewujudkan hak penentuan nasib sendiri
- Prang no, politics yes
- US Army - My Family - No Out From Aceh - We Love the Peace
- Asing Keluar, Koruptor Datang
Aku wawancara beberapa pemimpin Sentral Informasi Referendum Acheh (SIRA) dalam demonstrasi ini. Ada yang namanya Faisal, ada juga Fauzia Zakaria dari Putroe Acheh untuk Keadilan, Razidin Marhaban Ahmad, Islamudin Ismail, Ayi Sarjev dan Nasruddin Abubakar. Pidato-pidato Razidin membakar sekali. Ia gundul, berpakaian hitam, seorang artis teater, sekolah di Bandung. Fauzia juga menarik karena ia tampaknya salah satu komandan lapangan. Tak banyak media Palmerah yang meliput. Aku ingin tahu apakah besok demontrasi ini diberitakan?
1 comment:
Kloning bukan lagi hal yang tabu bagi beberapa awak media Palmerah [sigh]
Post a Comment