Andreas Harsono dalam wawancara Al Jazeera di Jakarta.
PELATIHAN ini dirancang buat mahasiswa dan dosen Universitas Ciputra, Surabaya, yang ingin belajar menulis fakta agar enak dibaca –biasa disebut “jurnalisme” serta melakukan wawancara, riset dan verifikasi. Tujuannya, agar peserta bisa menulis buat media sosial atau media biasa, berupa feature atau komentar.
Hasil sampingannya, peserta diharapkan mengerti berbagai pasal karet di Indonesia agar peserta tak terjebak dengan kelenturan pasal-pasal ini dalam memakai WhatsApp, Twitter, Facebook, Instagram dan lainnya.
Peserta diharapkan transparan, memakai nama lengkap dalam media sosial. Total empat sesi, setiap Rabu pukul 19.00-20.30 WIB dengan Zoom.
Pelatihan online ini diadakan School of Entrepreneurship and Humaniora bekerja sama dengan Biro Mahasiswa dan Alumni dari Universitas Ciputra.
INSTRUKTUR
Andreas Harsono, bekerja buat Human Rights Watch, anggota International Consortium of Investigative Journalists, ikut Nieman Fellowship di Universitas Harvard, menerbitkan buku "Agama" Saya Adalah Jurnalisme serta Race, Islam and Power: Ethnic and Religious Violence in Post-Suharto Indonesia.
Sesi 24 November – Sesi ini membahas “Sepuluh Elemen Jurnalisme” dari Bill Kovach dan Tom Rosenstiel. Ini adalah dasar dalam orang menulis buat keperluan publik termasuk media sosial.
Bacaan: “Sembilan Elemen Jurnalisme” dan “Internet, verifikasi, jurnalisme dan demokrasi: Elemen kesepuluh dalam Jurnalisme” oleh Andreas Harsono (resensi buku The Elements of Journalism serta Blur: How to Know What's True in the Age of Information Overload karya Bill Kovach dan Tom Rosenstiel).
Sesi 1 Desember -- Tak ada hukum dalam menulis namun menulis punya perkakas, tepatnya 50 buah, terbagi dalam empat bagian besar. Sesi ini juga dilengkapi dengan teknik wawancara.
Bacaan: Perkakas menulis dari Roy Peter Clark. Bila Anda biasa, atau sedang belajar menulis dalam bahasa Inggris, tidak rugi untuk membeli buku Writing Tools karya Clark. Khusus wawancara, bacalah ”Ten Tips for Better Interview.”
Sesi 8 Desember -- Feature adalah salah satu struktur penting dalam penulisan, mulai muncul pada 1920an. Setiap orang yang ingin menulis perlu belajar soal struktur ini. Di Indonesia, ia secara sistematis diperkenalkan oleh Goenawan Mohamad dari Tempo. Ia terdiri dari fokus, angle dan outline.
Bacaan: “Feature: Ibarat Menggoreng Telur Mata Sapi” karya Andreas Harsono.
Pekerjaan rumah: Wawancarailah seseorang lalu buatlah satu tulisan pendek, 200-500 kata. Bacalah “Kejarlah Daku Kau Kusekolahkan” karya Alfian Hamzah guna mengetahui cara menggambarkan sesuatu dan menciptakan suasana.
Sesi 15 Desember -- Para peserta akan membacakan tugas feature. Peserta lain menanggapi. Pekerjaan rumah mohon dibagikan kepada sesama peserta agar setiap peserta bisa membaca.
***