Wabah bikin suasana rumit di bidang surat izin mengemudi. Banyak SIM mati sejak Maret karena Covid19. Pelayanan sempat dihentikan.
Antrian dapat nomor sejak pukul 5. |
Mulanya, saya pakai Google untuk datang ke gerai Korlantas, Gandaria City, hari Kamis pukul 7.50. Tujuannya, mau ambil antrian. Ternyata sudah tak ada karena kuota hanya 100 orang per hari.
Saya ulangi lagi Sabtu ini di Gandaria City, sesudah subuh. Antrian dibuka pukul 5. Saya tiba pukul 5.30 dan dapat nomor 70 dari kuota 100.
Kami semua diminta datang pukul 12 ketika pelayanan dibuka.
Saya datang sebelum pukul 12. Diminta menunggu. Lumayan kuatir lihat orang berkumpul di daerah loket SIM (pengisian formulir dan pemotretan). Ada lebih dari 50 orang berkumpul. Bangku duduk diberi tanda kali, setiap tempat duduk, agar orang tak duduk bersebelahan langsung.
Tempat makan di Gandaria City. |
Jadinya, saya jalan-jalan dalam mal. Lumayan teratur. Ada jalur satu arah di seluruh mal. Semua tempat makan juga diberi protokol kesehatan.
Persoalannya, petugas memanggil nomor lewat sound system yang hanya bisa didengar maximal 20 meter dari loket. Saya bolak-balik ke dekat loket untuk periksa giliran. Kuatir juga dengan virus. Siapa tahu?
Loudspeaker tak memadai, orang tetap berkerumun buat tunggu giliran. |
Pukul 14, barulah saya dipanggil buat tes mata. Tidak buta warna. Tidak rabun jauh. Bayar Rp 55 ribu.
Lalu mengisi formulir di loket polisi. Bayar Rp 80 ribu. Saya diberi nomor lagi: 84. Ini nomor buat pemotretan.
Menunggu dua jam lagi. Dapat panggilan sekitar pukul 16.
Saya kaget lihat keempat petugas ini bekerja dalam ruang ukuran 4x5 meter persegi. Mereka bekerja cepat. Namun sama sekali tak ada physical distancing. Saya bukan ahli kesehatan. Saya kuatir lihat ruang sesempit itu buat mereka. Saya berharap mereka sehat selalu bekerja dalam ruang sekecil ini.
Saya segera cuci tangan dan kencing. Baru mengeringkan tangan, loudspeaker memanggil nama saya.
Ini sangat cepat, sekitar 10-15 menit saja. Saya dapat SIM baru.
Dua hari, terakhir tunggu 5 jam. |
Saya ambil hikmahnya bahwa ia berlaku buat lima tahun. Lima jam buat dokumen lima tahun rasanya tak seberapa.
Langsung pulang ke rumah dan mandi keramas.
Hari ini sudah dua kali mandi karena dua kali pula datang ke loket SIM tersebut. Mudah-mudahan protokol kesehatan di Gandaria City cukup baik buat hindari virus corona.