Andreas Harsono – Budi Setiyono
Jakarta, 5 April 2017 – 16 Agustus 2017
KURSUS
ini dirancang buat aktivis, blogger, wartawan, aktivis maupun profesional lain,
yang ingin belajar jurnalisme –lakukan wawancara, riset dan verifikasi—agar
bisa menulis feature atau komentar. Ia juga berguna untuk mereka yang rencana
menulis panjang.
Isinya 16 sesi,
setiap Rabu pukul 19.00-21.00 di daerah Kebayoran Lama. Acara mingguan dibuat
agar peserta punya waktu mengendapkan materi belajar, membaca, dan mengerjakan
pekerjaan rumah di sesela kesibukan kerja. Kursus ditekankan pada diskusi dalam
kelas dan latihan.
Satu sesi dirancang
dengan berkunjung desa Sarongge, Cianjur, menemui wartawan Tosca Santoso, yang
menulis buku Rosidi. Santoso akan
menelusuri kisah dalam buku, melihat Kamp Panembong, kamp dimana ribuan tahanan
politik 1965 dipekerjakan paksa, wawancara keluarga Rosidi serta menginap
semalam di Sarongge.
Pekerjaan rumah
termasuk mencari dan menajamkan riset, latihan wawancara, liputan di lapangan,
serta bikin deskripsi, feature, maupun profil.
INSTRUKTUR
Andreas Harsono, bekerja buat Human Rights Watch, anggota
International Consortium of Investigative Journalists, ikut Nieman Fellowship
di Universitas Harvard, menerbitkan buku "Agama"
Saya Adalah Jurnalisme.
Budi Setiyono, sejarahwan, redaktur majalah Historia, co-editor
buku Revolusi Belum Selesai yang
berisi kumpulan pidato politik Presiden Soekarno serta menyunting buku Kumpulan Esai Sastra A.S. Dharta.
Harsono dan
Setiyono menyunting antologi Jurnalisme
Sastrawi: Liputan Mendalam dan Memikat.
______________________________
SESI 1 - 05 April 2017
Perkenalan,
pembicaraan silabus dan membahas “Sepuluh Elemen Jurnalisme” dari Bill Kovach
dan Tom Rosenstiel serta membandingkannya dengan praktik jurnalisme di Jakarta
a.l. byline, firewall, advertorial. [Andreas
Harsono]
Bacaan: “Sembilan
Elemen Jurnalisme” dan “Internet, verifikasi, jurnalisme dan demokrasi: Elemen kesepuluh
dalam Jurnalisme” oleh Andreas Harsono (Resensi buku The Elements of Journalism serta Blur karya Bill Kovach dan Tom Rosenstiel). Silakan menelusuri www.journalism.org.
Pekerjaan rumah: Perhatikan karya Abdurrahman Wahid
“Tuhan Tidak Perlu Dibela” (1982). Ia salah satu karya Wahid paling terkenal.
Sunting karya tsb. Bagaimana cara membuatnya lebih lancar dan bertenaga?
SESI 2 - 12 April 2017
Tak ada hukum dalam menulis. Namun menulis punya
perkakas, tepatnya 50 buah, belakangan jadi 55, terbagi dalam empat bagian
besar. [Andreas Harsono]
Bacaan: Baca nasehat
menulis dari Roy Peter Clark http://groups.poynter.org/members/?id=4570188.
Bila Anda biasa, atau sedang belajar menulis dalam bahasa Inggris, tidak rugi
untuk membeli buku Writing Tools karya
Clark.
Pekerjaan rumah: Bikin
suatu interview. Pilih orang yang menarik. Ajak dia duduk dan gali suka duka
pekerjaannya. Rekam dengan smart phone (video atau audio). Suntinglah rekaman
tersebut dan cari momen paling menarik. Maksimal lima menit. Bawa
rekaman untuk didengar atau ditonton bersama.
SESI 3 - 19 April 2017
Teknik wawancara
dengan melihat teknik-teknik yang dikembangkan oleh International Center for
Journalists. Peserta melakukan praktik wawancara di depan kelas. [Andreas Harsono]
Bacaan: ”Ten Tips
For Better Interview” (www.ijnet.org)
dan ”The Art of the Interview” oleh Eric Nalder.
SESI TAMU - 26 April 2017
Agustinus Wibowo, seorang pengelana, sempat kuliah di Surabaya dan
Beijing, berjalan selama 10 tahun di Asia Tengah, menguasai bahasa Hindi, Urdu,
Farsi, Rusia, Tajik, Kirghiz, Uzbek, Turki. Dia juga fasih bahasa Inggris,
Mandarin, Indonesia dan Jawa. Dia menulis buku Selimut Debu (2010), Garis
Batas (2011), dan Titik Nol (2013). Perjalanannya bisa
dibaca lewat blog http://agustinuswibowo.com/
SESI 4 - 03 Mei 2017
Feature adalah
salah satu struktur penting dalam penulisan. Ia terdiri dari fokus, angle dan
outline. [Budi Setiyono]
Bacaan: Seandainya Saya Wartawan Tempo karya
Goenawan Mohamad
Pekerjaan rumah: Wawancarailah seseorang lalu buatlah
satu tulisan pendek, 200-500 kata. Siti Maemunah pernah bikin tulisan menarik
tentang ”Mbah Ndut,” seorang dukun pijat yang kawin beberapa kali.
SESI 5 - 10 Mei 2017
Sekali lagi soal
feature. Para peserta akan membacakan tugas feature. Peserta lain menanggapi.
Pekerjaan rumah akan difotokopi sesuai kebutuhan kelas agar setiap peserta
mendapatkan selembar. [Budi Setiyono]
Pekerjaan rumah: Buatlah deskripsi pendek berdasarkan
pengalaman pribadi. Gunakan kata “saya” dengan relevan. Topiknya bisa apa saja
namun sampaikan sebuah pesan.
SESI LAPANGAN - Jumat dan Sabtu, 12-13 Mei 2017
Perjalanan dua hari
dan semalam di Sarongge buat bertemu dengan Rosidi, penyintas Kamp Panembang
1965-1978 dengan kerja paksa, serta Tosca Santoso, wartawan yang menulis
riwayat tersebut dalam buku berjudul Rosidi.
Kita akan berangkat
Jumat pukul 5 dari Jakarta agar bisa sampai di Sarongge, Cianjur, sekitar pukul
10. Kita harus menghindar macet lalu lintas sekitar Puncak sehingga harus
berangkat seawal mungkin. Kita akan kembali ke Jakarta dari Sarongge Sabtu
pukul 15, sekali lagi, guna menghindari macet. Persiapan transportasi,
penginapan dan diet akan dibahas dalam kelas. Sarongge juga terkenal dengan
kopi dan sayuran organik. Kita akan diberi oleh-oleh sayuran organik dan kopi.
Bacaan: Rosidi karya Tosca Santoso
Pekerjaan rumah: Buatlah resensi buku plus perjalanan
dari Sarongge.
SESI 6 - 17 Mei 2017
Diskusi soal penokohan dan sudut pandang.
Bagaimana mengembangkan tokoh serta menampilkan cerita dari suatu sudut
pandang. Kapan menggunakan kata ”saya” dalam naskah? Membahas tugas peserta. [Budi Setiyono]
Bacaan: ”Hoakiao dari Jember” oleh Andreas Harsono, “Buru, Menziarahi Negeri Penghabisan” oleh Amarzan
Loebis
Catatan: Ingatkan pekerjaan rumah soal Rosidi.
SESI 7 - 24 Mei 2017
Membahas hasil
liputan lapangan dari Sarongge [Budi
Setiyono]
Catatan: Kelas akan mengundi. Masing-masing peserta
akan menuliskan profil peserta lain. Siapa orang yang Anda gambarkan? Apa
sifatnya yang paling kuat? Apa kelemahannya? Apa perjuangannya? Waktunya
panjang agar peserta bisa saling mengenal dan menghasilkan naskah berisi.
SESI 8 - 31 Mei 2017
Bagaimana Tom Wolfe
memulai gerakan ini di Amerika Serikat pada 1960-an dan bagaimana
suratkabar-suratkabar Amerika mengambil elemen-elemen genre ini. [Andreas Harsono]
Bacaan: “Ibarat
Kawan Lama Datang Bercerita” oleh Andreas Harsono; edisi jurnal Nieman Reports edisi Spring 2002 tentang
narrative journalism. Bacaan Nieman
ini cukup tebal. Ini penting guna tahu sejarah dan perdebatan soal genre ini di
Barat serta bagaimana genre ini masuk dalam cerita-cerita sehari-hari dalam
suratkabar. Bila ada waktu, bacalah karya-karya generasi Tom Wolfe a.l. Truman
Capote, Joan Didion, Jimmy Breslin.
SESI 9 - 07 Juni 2017
Diskusi soal
struktur karangan dengan contoh “Hiroshima” karya John Hersey. Ini sebuah karya
klasik, dimuat majalah The New Yorker
pada Agustus 1946, yang pernah dipilih sebuah panel wartawan dan akademisi
Universitas Columbia sebagai naskah terbaik jurnalisme Amerika pada abad ke-20.
Membahas tugas peserta. [Budi Setiyono]
Bacaan: “Hiroshima”
dalam majalah The New Yorker edisi 31 Agustus 1946 oleh John Hersey dan
“Menyusuri Jejak John ‘Hiroshima’ Hersey”oleh Bimo Nugroho. Usahakan baca John
Hersey hingga selesai. Bacaan dari Bimo Nugroho membantu memahami “Hiroshima.”
Pekerjaan rumah: Buatlah deskripsi pendek berdasarkan
sebuah peristiwa yang Anda saksikan atau amati, tambahkan sedikit wawancara. Mulailah
dengan adegan, tanpa “penjelasan”. Topiknya bisa apa saja.
SESI 10 - 14 Juni 2017
Deskripsi adalah
trik penting dalam penulisan. Ia akan membuat argumentasi jadi menarik. Kelas
akan diskusi soal deskripsi dengan menggunakan ”Ngak Ngik Ngok” serta
contoh-contoh lain dalam buku Jurnalisme
Sastrawi: Antologi Liputan Mendalam dan Memikat. [Budi Setiyono]
SESI 11 - 12 Juli 2017
Menulis kolom.
Bagaimana bentuk suratkabar sebelum ada Op-Ed
page? Kapan munculnya? Apa ide utama di balik kolom itu? Tidakkah ini
bertentangan dengan standar jurnalisme di mana wartawan tak diharapkan
beropini? Siapakah para kolomnis itu? Dan bagaimana menulis kolom yang baik. [Andreas Harsono]
Bacaan: “The Death
of Sukardal” karya Goenawan Mohamad. “Obama Has the Power to Help Papua, the
‘Weak Man’ Under Indonesian Rule” karya Andreas Harsono.
SESI 12 - 19 Juli 2017
”The Silent Season
of A Hero” mengubah cara wartawan menulis sosok di Amerika. Bacalah juga ”Frank
Sinatra Has a Cold” karya Gay Talese. Situs web resmi Gay Talese
adalah www.randomhouse.com/kvpa/talese/index.html. Membahas tugas profil
sesama peserta. [Budi Setiyono]
Catatan: Ingatkan soal tugas menulis profil sesama
peserta.
SESI 13 - 26 Juli 2017
Membahas dan
diskusi hasil membuat profil sesama peserta serta bicara editing. [Budi Setiyono]
Bacaan: “Bahasa
untuk Suratkabar” oleh Goenawan Mohamad.
SESI 14 - 02 Agustus 2017
Social Media. Bagaimana internet mengubah cara orang
mendapatkan informasi? Bagaimana menghadapi tsunami informasi? Apakah
jurnalisme akan mati dengan munculnya “citizen reporter”? Apa peranan
jurnalisme masa mendatang? Apa beda Facebook dan Twitter? Bagaimana melihat
blog, search engine, dan You Tube? [Andreas
Harsono]
Bacaan: “What We Need from the ‘Next Journalism’”
karya Bill Kovach dan Tom Rosenstiel dalam buku Blur: Bagaimana Mengetahui Kebenaran di Era Banjir Informasi. Bila
tertarik baca lebih jauh bacalah Googled karya
Ken Auletta serta The Facebook Effect karya
David Kirkpatrick.
Catatan: Ingatkan tugas akhir kursus ini: sebuah
naskah panjang. Isu apa yang menarik perhatian Anda? Buatlah outline dengan
argumentasi mengapa cerita itu menarik, tidak klise, bakal menyedot perhatian
pembaca. Perkuat dengan riset dan observasi
SESI 15 - 09 Agustus 2017
Diskusi menggali,
mengembangkan, menajamkan ide laporan serta menemukan fokus dan angle. Membahas
outline tugas akhir. [Budi Setiyono]
SESI 16 - 16 Agustus 2017
Warna sari, tanya
jawab. Penutupan. [Andreas Harsono dan
Budi Setiyono]
Yayasan Pantau
Jl. Raya Kebayoran Lama No 18 CD Jakarta Selatan 12220
Phone/Fax: +62 21 7221031 / 7221055
www.pantau.or.id
Phone/Fax: +62 21 7221031 / 7221055
www.pantau.or.id
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.