Novelis Eka Kurniawan bicara dalam kursus Pantau. |
Isinya 16 sesi, setiap Rabu pukul 19.00-21.00. Dua sesi dirancang dengan pembicara tamu, berkunjung ke rumahnya. Acara mingguan dibuat agar peserta punya waktu mengendapkan materi belajar, membaca, dan mengerjakan pekerjaan rumah di sesela kesibukan kerja. Kursus ditekankan pada diskusi dalam kelas dan latihan.
Tugasnya, mencari dan menajamkan riset, latihan wawancara, liputan di lapangan, serta bikin deskripsi, feature, maupun profil. Jumlah kata hanyalah pegangan. Ia bisa lebih pendek atau lebih panjang.
______________________________
SESI 1 (10 September 2014)
Perkenalan, pembicaraan silabus dan membahas “Sepuluh Elemen Jurnalisme” dari Bill Kovach dan Tom Rosenstiel serta membandingkannya dengan praktik jurnalisme di Jakarta a.l. byline, firewall, advertorial. [Andreas Harsono]
Bacaan: “Sembilan Elemen Jurnalisme” dan “Internet, verifikasi, jurnalisme dan demokrasi:
Elemen kesepuluh dalam Jurnalisme” oleh Andreas Harsono (Resensi buku The Elements of Journalism serta Blur karya Bill Kovach dan Tom Rosenstiel). Silakan menelusuri www.journalism.org.
SESI 2 (17 September 2014)
Diskusi soal narasi, bagaimana Tom Wolfe memulai gerakan ini di Amerika Serikat pada 1960-an dan bagaimana suratkabar-suratkabar Amerika mengambil elemen-elemen genre ini. [Andreas Harsono]
Bacaan: “Kegusaran Tom Wolfe” oleh Septiawan Santana Kurnia; “Ibarat Kawan Lama Datang Bercerita” oleh Andreas Harsono; edisi jurnal Nieman Reports edisi Spring 2002 Volume 56 No. 1 tentang narrative journalism. Bacaan Nieman ini cukup tebal. Ini penting guna tahu sejarah dan perdebatan soal genre ini di Barat serta bagaimana genre ini masuk dalam cerita-cerita sehari-hari dalam suratkabar.
Catatan: Kelas akan mengundi; masing-masing peserta akan menuliskan profil peserta lain. Tugas akan dibahas pada sesi 12 pada 10 Desember 2014. Waktunya panjang agar peserta bisa saling mengenal dan menghasilkan tulisan profil yang bagus.
SESI 3 (24 September 2014)
Diskusi soal feature. Bagaimana mencari fokus, angle dan outline dalam menulis sebuah feature. Bacalah Seandainya Saya Wartawan Tempo karya Goenawan Mohamad [Budi Setiyono]
Pekerjaan rumah: Wawancarailah seseorang lalu buatlah satu deskripsi pendek, sekitar 200-500 kata. Siti Maemunah pernah bikin deskripsi menarik tentang ”Mbah Ndut,” seorang dukun pijat yang kawin beberapa kali. Kalau ingin tahu bagaimana elemen-elemen narasi dipakai dalam straightnews pendek, bacalah “Ini sebuah Kehormatan” karya Jimmy Breslin.
SESI 4 (1 Oktober 2014)
Sekali lagi soal feature. Para peserta akan membacakan tugas feature. Peserta lain menanggapi. Pekerjaan rumah akan difotokopi sesuai kebutuhan kelas agar setiap peserta mendapatkan selembar. [Budi Setiyono]
Pekerjaan rumah: Buatlah deskripsi pendek berdasarkan sebuah peristiwa yang Anda saksikan atau amati, tambahkan sedikit wawancara. Mulailah dengan adegan, tanpa “penjelasan”. Topiknya bisa apa saja.
SESI 5 (8 Oktober 2014)
Diskusi soal deskripsi dan dialog dengan menggunakan ”Ngak Ngik Ngok” serta contoh-contoh lain dalam buku Jurnalisme Sastrawi: Antologi Liputan Mendalam dan Memikat. Membahas tugas peserta. [Budi Setiyono]
Pekerjaan rumah: Buatlah sebuah tulisan pendek dengan menggunakan kata “saya” berdasarkan sebuah peristiwa yang Anda saksikan, alami, atau amati.
SESI 6 (15 Oktober 2014)
Diskusi soal penokohan dan sudut pandang; bagaimana mengembangkan tokoh serta menampilkan cerita dari suatu sudut pandang. Kapan menggunakan kata ”saya” dalam naskah? Membahas tugas peserta. [Budi Setiyono]
Bacaan: ”Hoakiao dari Jember” oleh Andreas Harsono, “Buru, Menziarahi Negeri Penghabisan” oleh Amarzan Loebis
Pekerjaan rumah: Buatlah sebuah tulisan pendek berdasarkan sebuah peristiwa yang Anda saksikan atau amati, tambahkan sedikit wawancara. Perhatikan struktur.
SESI TAMU (22 Oktober 2014)
Pallavi Aiyar seorang penulis India, tinggal di Jakarta, pernah bekerja sebagai koresponden harian The Hindu dari Beijing, Brussels dan Jakarta. Dia menulis buku Smoke and Mirrors: An Experience of China dan Punjabi Parmesan: Dispatches from a Europe in Crisis.
Bacaan: Sebaiknya baca buku Punjabi Parmesan sehingga bisa tahu pemikiran Aiyar dengan mendalam. Bila tertarik baca esai pendek silahkan bacaL The Pakistanisation of Indonesia; Lessons from Indonesia’s Hindu legacy serta Europe Divided Over Immigration, Work Ethics.
SESI 7 (29 Oktober 2014)
Diskusi soal struktur karangan dengan contoh “Hiroshima” karya John Hersey. Ini sebuah karya klasik, dimuat majalah The New Yorker pada Agustus 1946, yang pernah dipilih sebuah panel wartawan dan akademisi Universitas Columbia sebagai naskah terbaik jurnalisme Amerika pada abad ke-20. Membahas tugas peserta. [Andreas Harsono]
Bacaan: “Hiroshima” dalam majalah The New Yorker edisi 31 Agustus 1946 oleh John Hersey dan “Menyusuri Jejak John ‘Hiroshima’ Hersey”oleh Bimo Nugroho. Usahakan baca John Hersey hingga selesai. Bacaan dari Bimo Nugroho membantu memahami “Hiroshima.”
Pekerjaan rumah: Bikin suatu interview. Pilih orang yang menarik. Ajak dia duduk dan minta seseorang merekam dengan kamera video sederhana (atau audio bila tak ada kamera). Tangkap dialog yang menarik. Suntinglah rekaman tersebut dan cari momen paling menarik. Maksimal lima menit. Bawa rekaman untuk didengar atau ditonton bersama.
SESI 8 (5 November 2014)
Teknik wawancara dengan melihat teknik-teknik yang dikembangkan oleh International Center for Journalists. Peserta melakukan praktik wawancara di depan kelas. [Andreas Harsono]
Bacaan: bacalah oleh ”Ten Tips For Better Interview” (www.ijnet.org) dan ”The Art of the Interview” oleh Eric Nalder.
Pekerjaan rumah: Tugas akhir kursus ini adalah sebuah naskah panjang. Isu apa yang menarik perhatian Anda? Buatlah outline dengan argumentasi mengapa cerita itu menarik, tidak klise, bakal menyedot perhatian pembaca. Perkuat dengan riset dan observasi.
SESI 9 (12 November 2014)
Diskusi menggali, mengembangkan, menajamkan ide laporan serta menemukan fokus dan angle. Membahas outline tugas akhir. [Budi Setiyono]
SESI 10 (19 November 2014)
Diskusi 50 Perkakas Menulis. Tak ada hukum dalam menulis. Namun menulis punya perkakas, tepatnya 50 buah, terbagi dalam empat bagian besar. [Andreas Harsono]
Bacaan: Kali ini Anda harus duduk depan layar komputer, baca nasehat-nasehat menulis dari Roy Peter Clark http://groups.poynter.org/members/?id=4570188. Bila Anda biasa, atau sedang belajar menulis dalam bahasa Inggris, tidak rugi untuk membeli buku Writing Tools karya Clark.
Pekerjaan rumah: Buatlah sebuah profil dari orang-orang di lingkungan Anda, bisa kantor maupun keluarga.
SESI TAMU (26 November 2014)
Metta Dharmasaputra, sebagai wartawan Tempo, menghabiskan enam tahun menyelidiki dan menulis skandal penggelapan pajak Asian Agri Group. Dia menghadapi ancaman, gugatan hukum, penyadapan telepon maupun kampanye hitam. Mahkamah Agung akhirnya menghukum Asian Agri bayar pajak Rp 2.5 triliun plus tunggakan pokok Rp 2 triliun. Ini hukuman pajak terbesar dalam sejarah Indonesia.
Bacaan: Bacalah buku Saksi Kunci: Kisah Nyata Perburuan Vincent, Pembocor Rahasia Pajak Asian Agri Group.
Catatan: Ingatkan soal tugas menulis profil.
SESI 11 (3 Desember 2014)
”The Silent Season of A Hero” mengubah cara wartawan menulis sosok di Amerika. Bacalah juga ”Frank Sinatra Has a Cold” karya Gay Talese. Situs web resmi Gay Talese adalah www.randomhouse.com/kvpa/talese/index.html. Membahas tugas profil sesama peserta. [Budi Setiyono]
Catatan: ingatkan soal tugas menulis profil sesama peserta.
SESI 12 (10 Desember 2014)
Membahas dan diskusi hasil membuat profil sesama peserta serta bicara editing. [Budi Setiyono]
Bacaan: “Bahasa untuk Suratkabar” oleh Goenawan Mohamad.
Pekerjaan rumah: Buatlah sebuah kolom sekira 700-800 kata tentang topik apa saja yang Anda kuasai.
SESI 13 (17 Desember 2014)
Menulis kolom. Bagaimana bentuk suratkabar sebelum ada Op-Ed page? Kapan munculnya? Apa ide utama di balik kolom itu? Tidakkah ini bertentangan dengan standar jurnalisme di mana wartawan tak diharapkan beropini? Siapakah para kolomnis itu? Mengapa inovasi itu penting? Dan bagaimana menulis kolom yang baik. Membahas tugas peserta. [Andreas Harsono]
Bacaan: “Affirmative Action Flawed But Needed” karya E.R. Shipp, “A Declaration of Independence” karya Ellen McNamara, “The Death of Sukardal” dan “Kapitalisme, Sosialisme” karya Goenawan Mohamad.
Catatan: Kita akan tentukan tempat untuk tugas lapangan. Lalu pikirkan tema yang menarik. Persiapkan diri Anda dengan riset dan outline.
SESI LAPANGAN (11 Januari 2015)
Praktik lapangan. Kita akan mengunjungi suatu tempat pada Sabtu pagi dan setiap peserta menulis objek atau tema yang dianggap menarik. Tema boleh sama. Sediakan peralatan liputan yang Anda butuhkan. Anda juga bisa mengajak pasangan atau anak-anak. Sebaiknya tepat waktu agar bisa berkoordinasi dan berdiskusi sebelum dan sesudah liputan. [Budi Setiyono]
Pekerjaan rumah: Buatlah sebuah tulisan dari hasl tugas lapangan.
SESI 14 (14 Januari 2015)
Membahas hasil liputan lapangan [Budi Setiyono]
SESI 15 (21 Januari 2015)
Social Media. Bagaimana internet mengubah cara orang mendapatkan informasi? Bagaimana menghadapi tsunami informasi? Apakah jurnalisme akan mati dengan munculnya “citizen reporter”? Apa peranan jurnalisme masa mendatang? Apa beda Facebook dan Twitter? Bagaimana melihat blog, search engine, dan You Tube? [Andreas Harsono]
Bacaan: “What We Need from the ‘Next Journalism’” karya Bill Kovach dan Tom Rosenstiel dalam buku Blur: Bagaimana Mengetahui Kebenaran di Era Banjir Informasi. Bila tertarik baca lebih jauh bacalah Googled karya Ken Auletta serta The Facebook Effect karya David Kirkpatrick.
SESI 16 (28 Januari 2015)
Warna sari, tanya jawab. Penutupan. [Andreas Harsono dan Budi Setiyono]
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.