Selama dua minggu terakhir ini, saya menerima tawaran untuk meliput kunjungan Presiden Barack Obama. Ada seorang kenalan dari perusahaan public relation, sewaan Kedutaan Amerika Serikat, kirim email. Dia menawari apakah bersedia meliput. Ini tawaran sebagai seorang blogger dan wartawan. Hari Kamis ada juga satu kenalan dari sebuah lembaga dana minta data. Mereka hendak mengundang saya ikut pertemuan civil society organization bersama Obama di Bali. Seorang pejabat dari State Department juga tanya siapa wartawan maupun aktivis, yang bisa mereka undang dan bertemu Obama. Saya beri beberapa nama.
Namun untuk diri sendiri? Mulanya ragu. Bertemu dengan Presiden Obama, saya bayangkan, pasti disuruh mendengar dia bicara.
Buat apa? Hanya menghabiskan waktu.
Sejak dulu saya memang enggan bertemu dengan pejabat-pejabat. Namun mereka tampaknya terkesan dengan sebuah op-ed saya "Obama Has the Power to Help Papua, the 'Weak Man' under Indonesian Rule" di harian Jakarta Globe.
Kemarin saya memutuskan menerima tawaran tersebut.
Saya diminta kirim nomor KTP dan tanggal lahir. Ini untuk security check. Minimal saya bisa punya pass masuk ke acara-acara Obama. Entah di Jakarta atau Nusa Dua, Bali. Saya juga bisa bertemu banyak wartawan, aktivis dan orang-orang menarik. Anyway, nothing to lose. Paling saya hanya kehabisan waktu.
Saya diminta kirim nomor KTP dan tanggal lahir. Ini untuk security check. Minimal saya bisa punya pass masuk ke acara-acara Obama. Entah di Jakarta atau Nusa Dua, Bali. Saya juga bisa bertemu banyak wartawan, aktivis dan orang-orang menarik. Anyway, nothing to lose. Paling saya hanya kehabisan waktu.
Maka saya menyiapkan diri. Mulai dari baca-baca juga berpikir.
Tadi malam menerima email dari Washington DC, pemberitahuan bahwa Obama menunda kedatangan hingga Juni. "The president regrets the delay," kata Roberts Gibbs dari White House. Tiba-tiba saya merasa punya waktu luang.
Pagi ini kasih makan hamster milik Norman. Senang lihat dia lucu jalan-jalan dalam roda. Hamster ini pemberian engkongnya Norman. Tiap hari, Norman asyik bermain dengan si hamster, terkadang, diajaknya main helikopter kecil. Dan hamster suka makan wortel dan jagung. Kami sering geli lihat dia memindahkan barang-barang dalam kandang miliknya. Malam hari ia suka main lingkaran berputar.
Saya juga iseng-iseng main komputer Norman, program Photo Booth. Komputer Norman, sebuah Mac mutakhir, jauh lebih canggih daripada komputer saya.Ini hadiah ulang tahun ke-13. Norman memang lebih suka Mac daripada PC. Dia lagi senang main video.
Bagaimana komentar Anda terhadap potret diri saya?
5 comments:
Fotonya keren mas...
Pantes jadi mahasiswa lagi. Haha..
Narsisssssss :( aku bilang gini abis ga tag-in foto aku ke fesbuk ha ha ha ha....
Whaaaa...Norman 30 tahun lagi kaya gini toh, hahaha..
magis. Tinggal diselipkan bunyi gamelan. :)
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.