
Hari ini total aku menerima delapan telepon makian dan ancaman. Dua orang kenalan, yang kebetulan lagi berada di rumah, juga ikut mendengar ancaman-ancaman ini. Aku serahkan handphone aku kepada mereka. Ada juga seorang penelepon yang mengaku bernama "Petrus" serta "Martinus Sudarno." Tamu aku, yang baru datang dari sebuah program pelatihan di Davao City, bilang dia "gemetaran" dengar ancaman-ancaman itu.
Juga ada SMS dengan isi sebagai berikut:
"2 hari lagi diperkirakan massa dayak akan turunkan hasan karman, walikota singkawang, gara-gara anda" - 0852-14016511 29/9 00:13 AM
"Mohon buat permohonan maaf kepada publik dan menarik seruan anda. Lalu silahkan buat seruan yang sejuk dan bijak. Apakah Anda tahu secara mendalam persoalan konflik di Kalbar? Data mana yang Anda jadikan referensi? Ingat Kalbar sudah tenang, aman, damai. Seruan Anda justru membuat keruh suasana. Kalau muncul konflik, Andalah pertama-tama kami cari. Besok kami buat konferensi pers. Atas nama semua lembaga. Kalau kau benar, besok kami tunggu di Rumah Betang jam 12 siang" - 0813-52610888 28/9 23:58 PM
"Identitas Anda, Andreas Harsono, sudah saya kantongi. Saya TOKOH MUDA DAYAK. Anda adalah salah satu penggagas Seruan Pontianak = Provokator. Anda harus bertanggungjawab. Kalau Anda manusia, tampilkan jati diri Anda di hadapan Dayak. Semoga para setan dan iblis mengampuni Anda" - 0852-52134949 29/9 00:26 AM
"Kalian minta tambah ya? Kurang ya yang 3000, tenang saja, kami akan tambah. Satu pun tidak kami sisakan. Toh Cina pendatang kok." 0852-14016511 29/9 6:21 AM
Seingat aku, ini ancaman pembunuhan yang kesekian kali untukku. Sejak 1996, ketika sebagai wartawan harian The Nation, aku meliput rekayasa Presiden Soeharto menggulingkan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua terpilih Partai Demokrasi Indonesia, hingga liputan aku di Aceh, Timor Leste serta Papua, aku diancam dengan macam-macam tuduhan. Peristiwa 1996 itu berakhir dengan penyerbuan markas PDI oleh tentara dan preman bayaran Soeharto. Kali ini, aku duga, para pengancam datang dari Pontianak.
Beberapa kenalan di Pontianak, orang-orang Dayak yang aku hormati, minta aku tenang saja. Agustinus, ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat, kirim SMS ketika tahu aku diancam. Dia bilang ini "biasa" untuk politik Kalimantan Barat. Dia bilang tak perlu ditanggapi serius.
2 comments:
"Mohon buat permohonan maaf kepada publik dan menarik seruan anda. Lalu silahkan buat seruan yang sejuk dan bijak. Apakah Anda tahu secara mendalam persoalan konflik di Kalbar? Data mana yang Anda jadikan referensi? Ingat Kalbar sudah tenang, aman, damai. Seruan Anda justru membuat keruh suasana. Kalau muncul konflik, Andalah pertama-tama kami cari. ..........................
tuh kan.... ada baiknya blog ini dihapus aja, daripada menyulut api pertikaian baru...
perjuangan tll sulit utk diberikan score penilaian
Post a Comment