Kolam renang Apartemen Permata Senayan. Juli 2009, 10 orang pengurus apartemen mengundurkan diri semua. Mereka bertengkar sendiri. Satu menuduh lainnya korupsi. Kepengurusan baru dipilih dengan pimpinan Edward Limbong, seorang kapten Lion Air. Ternyata semua pengurus lama tak bayar service charge dan sinking fund. Malah ada yang tak bayar tagihan listrik dan air dua tahun. Mudah-mudahan periode Limbong lebih baik. Target mereka apartemen ini bisa mulai bayar pajak.
Aku sudah tinggal di apartemen ini sejak Desember 2003. Mula-mula kontrak sebuah unit di lantai 18. Sempat pindah ke unit lain, milik pengacara Ria Latifah, seorang penasehat hukum Megawati Soekarnoputri. Lalu atas nasehat Latifah, aku mengambil kredit dari bank BCA dan beli satu unit. Sejak awal, aku suka lokasi apartemen ini. Sangat strategis. Sejak awal, aku perhatikan kepemimpinan Perhimpunan Penghuni Rumah Susun ini amburadul --terminologi PPRS adalah terminologi hukum. Mulanya, ketua PPRS seorang anggota redaksi harian Kompas. Dia menggaji dirinya sendiri. Belakangan, seorang politikus Partai Golkar. Kacau semua. Dua periode pengurus, semuanya mundur dengan masalah.
Anyway, siapa mau ikut berenang?
Aku sudah tinggal di apartemen ini sejak Desember 2003. Mula-mula kontrak sebuah unit di lantai 18. Sempat pindah ke unit lain, milik pengacara Ria Latifah, seorang penasehat hukum Megawati Soekarnoputri. Lalu atas nasehat Latifah, aku mengambil kredit dari bank BCA dan beli satu unit. Sejak awal, aku suka lokasi apartemen ini. Sangat strategis. Sejak awal, aku perhatikan kepemimpinan Perhimpunan Penghuni Rumah Susun ini amburadul --terminologi PPRS adalah terminologi hukum. Mulanya, ketua PPRS seorang anggota redaksi harian Kompas. Dia menggaji dirinya sendiri. Belakangan, seorang politikus Partai Golkar. Kacau semua. Dua periode pengurus, semuanya mundur dengan masalah.
Anyway, siapa mau ikut berenang?
Kolam renang penuh lumut pada pertengahan Juni 2009 ketika para pengurus lama, sudah tak saling bisa bertemu. Ada yang menggunakan kekerasan untuk intimidasi. Korbannya, kebersihan apartemen. Lift sering macet. Jalanan penuh lubang. Keamanan gedung menurun. Petugas security diperalat untuk kepentingan satu pihak yang berantem. Beberapa pengurus merasa terintimidasi. Dokumen keuangan dicuri. Pada 1 Agustus 2009, semua petugas security, total 22 orang, diganti dengan outsource PT Cakra Kurnia Nusantara.
4 comments:
Tampaknya petugas security lama turut menjadi korban kekisruhan ini, sayang sekali... Itu saja.
Salam.
Salah Oom Sammy.., justru biang kerok kekisruhan adalah security nya dan "Pengasuh"nya..Mana ada di dunia ini, orang yang digaji untuk protek majikan nya kok malah teriak2... "bunuh..bunuh...habisi semua..." dan mengusir majikan2 nya yang sedang rapat?
Dimana ada Apartemen di Jakarta ini, para security mondok di basement, bawa teman2nya, bawa keluarganya, lalu pakai sauna dan kolam renang? Lalu ketika ingin ditertibkan, mereka menteror, mengancam dan mengintimidasi. Hebat kan? Untunglah semuanya kini sudah berlalu.
Syukur Alhamdullillah.....
Wah, ngeri juga dengar cerita mbak erina tobing. Btw, salam kenal..
semoga dengan pengurus apartement yang baru lebih baik dari sebelumnya
Post a Comment