“Siapa yang musti memproklamasikan dan menjadi Presiden Republik Indonesia pertama? Pertama kali yang dicalonkan adalah Amir Sjarifuddin. Semua pemuda menerima. Cuma Soekarni tanya, ‘Bung Amir dimana?’ Dia sebenarnya tahu Bung Amir ditawan Jepang di Lowokwaru, Malang … Umpamanya dia diketahui Jepang, lalu dibunuh. Nah kita mempunyai presiden pertama sudah dibunuh. Bagaimana bisa?”
-- Soemarsono, ketua Pemuda Republik Indonesia, dalam buku Revolusi Agustus,
lantas pemuda pilih Sutan Sjahrir namun Sjahrir usul Soekarno dan Moh. Hatta
Saya mengundang Anda hadir dalam diskusi bersama pejuang kemerdekaan Indonesia, Soemarsono, di Teater Utan Kayu, Jumat 24 Juli 2009 pukul 16:00-19:00. Dari Sydney, Soemarsono hadir untuk bicara soal Madiun Affair 1948. Sejarawan Baskara T. Wardaya, yang menulis thesis Cold War Shadow: United States Policy Toward Indonesia 1953-1963 dan buku Bung Karno Menggugat serta Wilson, yang menulis buku Orang dan Partai NAZI di Indonesia, akan menanggapi Soemarsono.
Mendengarkan Narasi Lain oleh Baskara Wardaya SJ
Beberapa Catatatan untuk Diskusi Madiun 1948 oleh Wilson
No comments:
Post a Comment