“Dan apa jang menangkap kepada djiwa saja ialah salah satu utjapan daripada Dr. Sun Jat Sen di dalam pidato-pidatonja jang dikumpulkan mendjadi San Min Tjui. Sun Jat Sen berkata sebagai berikut: 'Bitjara gampang, berbuat lebih sulit, mengerti adalah paling sulit.'
Kepada para wartawan, sekarang saja ulangi utjapan Sun Jat Sen ini dengan sedikit modifikasi. 'Menulis adalah gampang, berbuat adalah sulit, mengerti adalah paling sulit.' Dan tentang ini, Saudara-saudara, disitulah Saudara-saudara para wartawan masih perlu di-upgrade. Oleh karena itu saja mengkomandokan upgrading para wartawan!”
Kepada para wartawan, sekarang saja ulangi utjapan Sun Jat Sen ini dengan sedikit modifikasi. 'Menulis adalah gampang, berbuat adalah sulit, mengerti adalah paling sulit.' Dan tentang ini, Saudara-saudara, disitulah Saudara-saudara para wartawan masih perlu di-upgrade. Oleh karena itu saja mengkomandokan upgrading para wartawan!”
--Presiden Soekarno bitjara kepada wartawan-wartawan dari
Persatuan Wartawan Indonesia di Istana Bogor, 12 Februari 1966
Persatuan Wartawan Indonesia di Istana Bogor, 12 Februari 1966
Saya minta masukan Anda untuk memetakan apa matakuliah unggulan, serta siapa dosennya, dari 10 sekolah tinggi yang sedang saya simak. Rencananya, ada sebuah program, yang ingin bisa mengirim wartawan untuk ikutan kuliah di 10 sekolah ini.
Ini masih terkait dengan kerja saya merancang sebuah fellowship untuk para wartawan. Para fellow ini --wartawan dengan reputasi baik, sudah bekerja minimal lima tahun, cakap dalam bahasa Inggris-- diperkirakan akan diuntungkan bila mereka tahu dan bisa ikutan mendengar kuliah-kuliah bermutu.
Jumlahnya, sekitar 12 orang dimana mereka dipilih dan diberi kesempatan untuk studi atau riset sesuai minat mereka masing-masing. Setiap tahun mereka akan dipilih dari berbagai kota besar dari Kutaraja Aceh (Banda Aceh) hingga Kutaraja Papua (Jayapura). Lama programnya, empat bulan di Jakarta, lantas empat bulan liputan di lapangan dan sebulan lagi di Jakarta.
Repotnya, minat wartawan biasanya beragam. Saya perkirakan setiap tahun pasti ada yang suka filsafat tapi pilihan di bidang ekonomi, hukum, manajemen, disain, seni rupa, hak asasi manusia dan sebagainya juga akan muncul. Belum lagi studi kawasan. Misalnya, kuliah soal Acheh, Papua, Borneo, Jawa dan sebagainya. Saya ingin tahu mana kuliah-kuliah yang menonjol dari berbagai sekolah ini? Kuliah-kuliah ini nantinya akan saya dekati agar bisa diikuti para fellow.
Ada 10 sekolah tinggi yang disodorkan kepada saya:
Universitas Islam Negeri Jakarta
Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara
Universitas Indonesia
Universitas Paramadina
Universitas Katolik Atma Jaya
Universitas Trisakti
Institut Kesenian Jakarta
Universitas Negeri Jakarta
Sekolah Tinggi Theologia Jakarta
Universitas Bina Nusantara
Beberapa orang mengatakan Universitas Bina Nusantara kuat pada manajemen information technology. Driyarkara jelas unggul di filsafat. Institut Kesenian Jakarta adalah tempat belajar seni dan film. Paramadina menawarkan filsafat agama serta media studies.
Universitas Indonesia punya banyak pilihan. Universitas Negeri Jakarta untuk belajar ilmu pendidikan. Trisakti satu-satunya perguruan yang mengembangkan studi soal corporate social responsibility. Ada juga yang usul bikin riset dan memakai perpustakaan Center for Strategic and International Studies.
Saya perlu masukan Anda. Apa matakuliah yang unggul di sekolah-sekolah ini? Siapa dosen-dosen yang baik dari segi penguasaan ilmu maupun rajin dalam mendidik murid-muridnya untuk "mengerti"? Mungkin saya juga lupa memperhitungkan kampus-kampus lain?
Saya percaya krisis keuangan global sekarang ini makin memerlukan jurnalisme bermutu. Kita tak tahu apa yang akan terjadi dari pusaran besar ekonomi global. Program ini akan membantu meningkatkan mutu jurnalisme kita. Saya perlu kerja cepat. Saya takkan bisa mencari matakuliah-matakuliah unggulan ini sendirian. Kalau Anda pernah kuliah di kampus-kampus ini dan kebetulan tahu matakuliah yang bermutu, saya dengan senang hati akan mempelajari dosen dan matakuliah tersebut guna dimasukkan dalam rencana ini. Terima kasih.
Berita Terkait
Kuliah untuk Wartawan 13 Oktober 2008
Dana untuk Jurnalisme 19 Juni 2008
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.