Reverend Isak Onawame, a Timika church leader known for his human rights work, entered the Central Jakarta district court. Onawame helped FBI investigators to meet Papuan guerilla fighter Antonius Wamang in December 2003 and March 2004 at Hotel Sheraton Timika over the Freeport killing. But Onawame and his two church workers were also arrested and sentenced to imprisonment. He now stays in the Cipinang prison in Jakarta.
Photo by Andreas Harsono
Pagi ini saya baru tahu bahwa ada lebih dari selusin media nasional dan internasional mengutip makalah S. Eben Kirksey dan saya, Criminal Collaborations?" soal dugaan keterlibatan militer Indonesia dalam pembunuhan di Timika pada 31 Agustus 2002.
Beritanya muncul di situs harian Kompas, Koran Tempo, AFP, Channel Nine, BBC Indonesia, Radio Hilversum, harian Belanda AD, Radio Australia, harian The Age (Melbourne) dan sebagainya. Saya senang makalah itu menarik perhatian orang.
Tapi saya kurang happy ketika tahu makalah itu dipetik sepotong-sepotong. Saya duga wartawan yang menulis berita-berita itu belum membaca Criminal Collaborations? Antonius Wamang and the Indonesian Military in Timika. Dalam makalah, kami menyebut lebih dari selusin nama --tentara, polisi maupun politisi-- yang disebut-sebut dalam keterangan saksi-saksi maupun dalam sidang pengadilan. Namun pengadilan negeri Jakarta Pusat tak memanggil orang-orang itu.
Harap maklum. Jurnal South East Asia Research tak menaruh makalah itu dalam situs mereka. Jurnal ini memang untuk langganan. Saya juga tahu wartawan terbatas waktu kerjanya sehingga kesempatan membaca makalah puluhan halaman jadi sempit.
Kirksey dan saya sepakat dengan SEAR bahwa kami takkan memuat makalah dalam blog kami hingga enam bulan sesudah penerbitannya 18 Agustus 2008. Artinya, kami baru bisa menaruhnya dalam blog pada 18 Februari 2009. Namun saya menawarkan kepada wartawan yang masih hendak membaca makalah itu untuk menghubungi saya via email pribadi. Saya akan kirimkan makalah tersebut kepada siapa pun yang memerlukannya.
Update Juli 2009: Download Gratis
Criminal Collaborations? Antonius Wamang and the Indonesian Military in Timika
27 comments:
Kalau individu non jurnalis diperkenankan juga, saya mohon dikirimkan makalahnya.
Salam hormat. Koen.
Dh,
Saya akan kirim kepada siapa pun yang memerlukan makalah itu. Bukan hanya wartawan. Silahkan kirim email ke aharsono at cbn.net.id. Saya akan kirim balik dengan makalah. Terima kasih.
Dengan hormat,
Saya menerima permintaan makalah lebih dari 50 orang dalam dua hari terakhir ini. Ada dari Jakarta namun juga dari Ngabang, Manokwari bahkan Kairo. Semuanya saya kirimi makalah. Seseorang juga menulis bahwa makalah kami diberitakan di suratkabar di Papua, termasuk Radar Sorong dan Fajar Papua Sorong. Bahkan Metro TVRI juga sudah menyiarkannya. Lumayan ramai pula pemberitaan ini di tanah Papua. Saya tunggu komentar Anda yang sudah membacanya. Terima kasih.
Saya yang masih belajar juga ngiri pingin membaca makalahnya...
Terima kasih...
Salam hormat.
Dengan hormat,
Saya akan kirim makalah. Namun saya tak tahu alamat email Anda. Bisakah Anda kirim email ke alamat email saya?
Hingga hari ini, saya sudah mengirimkan makalah ke lebih dari 70 orang. Semuanya yang kirim permintaan saya kirimi makalah. Terima kasih.
Mas, saya juga ingin membacanya. Tolong disend ke email: jurnalharian@gmail.com. ---Salam---
Saya lupa. Terimakasih sebelumnya ya mas.
Mas Andreas,
jika berkenan saya juga berminat dengan makalah yang jadi polemik tersebut. Mohon untuk dikirimkan ke bhim_bhim_books@yahoo.co.id atau bhima.priantoro@gmail.com
Best regards,
Abhiem
Membaca postingan ttg berita makalah tsb, saya jadi ingin membacanya. Mohon Mas Andreas bersedia mengirimnya kepada saya di: davidkhoirul@gmail.com
Terima kasih saya ucapkan yang sebesar-besarnya kepada Bpk Andreas Harsono yang sangat saya hormati dan saya kagumi, dimana telah mengirimkan makalah Criminal Collaboration of Timika. Selama ini saya cukup menyukai tulisan Bpk Andreas yang sungguh begitu luwes, informatif, dan inspiratif. Saya sungguh ingin meniru gaya penulisan seperti itu. Namun, bagaimanapun setiap penulis pasti memiliki style sendiri-sendiri. Saya masih belajar dan butuh proses. Intinya, bagaimana tulisan kita bisa bermakna dan berfungsi seutuhnya bagi pembaca, itu yang saya tangkap dari Bpk Andreas.
Salam hormat,
Abhiem
Bang, Terima kasih atas kiriman naskahnya. Ini sangat bermanfaat bagi saya untuk terus belajar.
Maafkan lambat baru bisa mengucapkan terima kasih. Kesibukan kerja di tempat baru hampir menyita semua perhatianku.
Terima kasih...sekali lagi terima kasih bang...
Dengan hormat,
Terima kasih untuk komentarnya. Saya selalu mengirim makalah kepada siapa pun yang meminta. Mudah-mudahan bacaan ini berguna untuk Anda menambah wawasan soal pembunuhan tiga guru Tembagapura tersebut.
Boleh tuh, Mas. Saya jadi pengen tau isi makalahnya. Tapi dalam bahasa Inggris ya? Kalo versi Indonesianya ada gak? Maklum, saya belum mahir soalnya hehehe
Oya, alamat e-mailku:
gadingtirta2005@yahoo.com
Makasih
boleh saya minta makalahnya.
tolong kirim ke jandiole@gmail.com
regards,
Jandi
halo mas andreas, perkenalkan dahulu nama saya ferri.
saya punya blog www.m4s73r.com, niat saya si pengen tukeran link blogroll dengan mas andreas biar blog tambah rame :)
Boleh ga mas andreas?
kalau bole tolong add blog saya dgn text "m4s73r" dan link "http://www.m4s73r.com/"
Oh ya link mas andreas - andreasharsono.blogspot.com ,saya pasang terlebih dahulu di blog saya :)
Saya harap mungkin mas andreas mw tukeran link blogroll dengan saya :)
Thanks
Ferri
www.m4s73r.com
Saya baru menemukan blog ini. Dan saya tertarik ingin membaca makalah mas andreas yang heboh itu. Semog mas Andreas berkenan mengirmkannya juga ke email saya: solmayes@gmail.com
Terima kasih atas perhatiannya.
Salam
Solo Mamma
Dengan Hormat,
Untuk bahan belajar, sudilah Bung Andreas mengirimkan makalah ke koranmarjinal at gmail.com.
Salam hormat, helmi haska
Terima kasih mas Andreas yang sudah mengirimkan makalah tersebut secara cuma-cuma...saya mohon maaf sebelumnya karena tanpa sepengetahuan mas Andreas saya men-share informasi yang saya anggap sangat penting dengan rekan-rekan lainnya di Papua..sangat penting bagi saya dan rekan-rekan lainnya untuk mengetahui duduk persoalan dari sudut pandang mas Andreas..sangat inspiratif! terus berkarya mas..salam kami dari Jayapura.
Mas andreas, indonesia makin kacau.
Politik makin ga jelas, masyarakat terbelakang, pendidikan gak terurus.
Apakah mas andreas setuju dengan pandangan saya, bahwa indonesia mengalami masa counter-culture?Dimana kebudayaan makin lama makin backward instead of forward?
Makin lama makin jelas napa kita dulu ampir menguasai asia dan dunia lewat sriwijaya dan majapahit tapi skarang kita jadi cuma bisa diclassified as third world country.
Kita seperti dalam ghost hunt memurnikan bangsa berdasarkan islam tapi masyarakatnya sendiri terlalu bodoh untuk bisa tau mana yang benar dan mana yang salah.
Politik indonesia kejam dan ga ada satu pejabat tinggi yang berani mimpin bangsa.Semua terbuai impian menjadi jutawan dan hidup kenyang.
Mata nurani smua dikorbankan demi mengisi meja makan mereka.
Mas tolong kirimi saya juga makalahnya. Lagi ada tugas kuliah soal konflik. Alamat emailnya nuris_kand@yahoo.com
Mas tolong kirimi juga saya makalahnya di nuris_kand@yahoo.com dan atas segala budi baiknya saya haturkan banyak terimakasih. Salam dari HBT-YTI
Mas Andreas,
saya juga tertarik ingin membaca utuh makalah itu. mohon kirimkan ke email saya:igen_ugm@yahoo.com
thanx
Mas Andreas, saya juga tertarik. Alamat email saya: musafirmuda@gmail.com.
Terimakasih Mas telah berbagi.Sigit
Mas Andreas, saya juga tertarik. Alamat email saya: musafirmuda@gmail.com.
Terimakasih Mas telah berbagi.Sigit
Salam Hormat, Terima Kasih atas Info yang anda tulis..:)
Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang | morat marit | cah bagoes | oes tsetnoc | sitemap
Mas, ayu juga bener-bener tertarik buat baca artikel itu..!!
mohon dikirimkan makalahnya ke e-mail ke ayu ya mas...
e-mail : Sch3rl3y5iz3@yahoo.co.id
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.