Saturday, January 05, 2008
SMS dari Norman
Sejak Natal kemarin, Norman tinggal bersama keluarga mamanya di Bintaro, hingga dia masuk sekolah 14 Januari nanti. Pada masa liburan, waktu Norman memang dibagi separuh-separuh antara papa dan mamanya.
Dia sudah tinggal tiga minggu bersama aku. Kini giliran tinggal di Bintaro selama tiga minggu. Norman setiap hari mengatakan dia rindu aku. Terkadang dia protes mengapa mamanya, Retno Wardani, tak mengizinkan dia bertemu aku. Kami bahkan dilarang Retno untuk bertemu buat sekedar makan siang atau makan malam bersama.
Norman juga cerita lewat SMS.
"Pa miss u. C u tomorrow" (31 December 2007 16:17)
"I miss u so much" (20:56)
Menjelang tengah malam Tahun Baru, Norman mengirim SMS, "Happy new year 2 u, sapariah, keke." Di apartemen, Sapariah, keponakan kami Keke, dan aku nonton kembang api dan televisi.
Pada hari tahun baru, kami juga mengatur agar bisa bertemu.
"Idiot mama bitches me of" pada 1 January 2008 pukul 13:22 saat Retno terkesan terlambat mengantar Norman datang ke apartemen. Hari pertama ini, Norman minta Retno mengantarnya ke apartemen untuk ambil beberapa barang a.l. baju seragam dan pekerjaan rumah.
""She says u r not discipline enough" (13:26)
Akhirnya, kami bisa bertemu di apartemen. Dia menangis di kamarnya bersama aku. Aku mendengarkan ceritanya, mulai dari menghabiskan waktu main game hingga merasa kesepian di Bintaro. Lalu kami pergi berenang di kolam renang apartemen.
Ada Keke, Cho Yong Gie, anak adikku, Heylen Prisca Harsono, serta beberapa anak lain. Kami main gulat air. Juga lomba berenang. Keke sangat ketakutan dengan kemungkinan ditarik ke dalam air.
Sorenya, setelah tiga jam main di apartemen, Norman dijemput Retno dan M.Th. Koesmiharti, ibunya Retno. Norman merangkul aku berkali-kali, seakan-akan tak mau pergi dari apartemen. Malamnya, kami kirim SMS lagi.
"Miss u wish can c u tomorrow" (21:36)
Norman ingin bertemu lagi dengan makan siang bersama. Ketika aku minta izin bisa bertemu Norman, Retno menjawab via SMS, "Buat Norman nyaman saat dgn aku."
Maka aku menghibur Norman agar tetap tinggal di Bintaro tanpa merasa sedih. Aku sempat beri dia Rp 50,000 untuk beli computer game.
"I love u and miss u. Can u do the movement fast?" (2 January 2008 20:47) ketika aku memberitahu Norman bahwa aku belajar meniru gerakan tangan jit zu.
"Miss u, can u call me" (3 January 2008 10:28)
Norman memang lebih dekat kepadaku daripada kepada Retno. Retno sering mengatakan kedekatan ini terjadi karena aku lebih memberi banyak mainan atau hadiah lain. Aku kira ini benar namun tidak seluruhnya benar. Retno terlalu sering menekan, membentak dan memerintah Norman.
"Miss u. I'm in church" (5 January 2008 17:36)
Aku menelepon Norman empat hingga enam kali sehari. Terkadang kami masih kirim-kiriman SMS hingga malam hari. Mulai dari tanya soal permen karet hingga pekerjaan rumah.
Kami lagi melewati masa-masa yang sulit untuk Norman sejak ibunya memindahkan Norman ke Bintaro Agustus lalu. Aku bermimpi beberapa kali soal Norman. Aku sangat merindukannya. Aku berharap dia kuat menghadapi kesulitan ini.
2 comments:
sebuah buku mengatakan bahwa anak-anak seperti anak panah di tabung para pahlawan, kemana anak panah itu melesat, tergantung bagaimana sang pahlawan mengarahkannya. Semoga Norman menjadi anak panah yang melesat sampai pada tujuannya. Salam hangat untuk anda sekeluarga
Salam hangat.
Perkenalkan saya cahyo dari milis indosingleparent. Ssaya yakin seluruh proses selama ini telah membuat pak andreas semakin kuat dan tabah. Andai bisa, mohon di sharing pengalaman2nya yg berharga mengenai relationship father-son kepada kami. Komunitas kami tentu sangat mengharapkan experience, passion, dan visi bpk utk lbh mengembangkan kehidupan para singleparent di Indonesia ini. Thanks.
http://indosingleparent.blogspot.com/
Post a Comment