British Broadcasing Corporation
Mantan Presiden Abdurrahman Wahid mengaku tak tahu soal kerjasama Gus Dur Foundation dengan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk melobi Amerika.
"Saya nggak tahu itu, ya mereka saja menggunakan nama kita," kata Gus Dur kepada BBC.
Gus Dur mengakui bahwa dia pernah dihubungi oleh wakil kepala BIN untuk memanfaatkan yayasannya.
"Dulunya wakil kepala BIN ngomong kepada saya gimana kalau Gus Dur Foundation itu digunakan untuk kepentingan bangsa dan negara. Saya bilang lho, segala sesuatu untuk kepentingan bangsa dan negara boleh-boleh saja."
Tetapi menurut Gus Dur, dia tidak tahu bagaimana namanya akan dimanfaatkan.
"Saya tidak tahu kalau dipakai kerjasama pihak intel."
Gus Dur mengatakan ia juga tidak tahu siapa saja yang duduk sebagai pengurus Gus Dur Foundation.
Gus Dur menanggapi tulisan sebuah lembaga pengkajian Amerika, Center for Public Integrity, bahwa BIN, memanfaatkan Gus Dur Foundation untuk menyewa sebuah lembaga pelobi Amerika, agar membantu BIN mempengaruhi anggota-anggota Kongres Amerika untuk memulihkan hubungan militer dengan Indonesia.
Tulisan itu menyebutkan bahwa Gus Dur Foundation membayar lembaga pelobi Richard L. Collins and Co sebanyak 30 ribu dollar per bulan antara bulan Mei hingga Juli tahun lalu.
Salah seorang yang menulis laporan itu, Andreas Harsono, mengatakan tindakan Gus Dur Foundation dan BIN tidak melanggar Undang-Undang Indonesia maupun Amerika.
"Cuma aneh dan tentu secara moral Gus Dur perlu ditanyakan, bagaimana Gus Dur yang selama ini membela Munir, mebela Papua, membiarkan namanya dipakai untuk sebuah kegiatan yang tidak mencerminkan apa yang sebenarnya terjadi dalam tubuh militer Indonesia," kata Andreas kepada BBC.
Embargo militer Amerika kepada Indonesia pertama kali berlaku pada tahun 1991 dan baru dicabut akhir tahun 2005.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.