Sunday, May 14, 2006
Pelatihan Manado
Budi Setiyono dan aku membantu Yayasan Lestari di Manado untuk bikin acara pelatihan wartawan selama tiga hari. Kami membagi kelas dalam dua bagian. Aku menerangkan "Sembilan Elemen Jurnalisme" ala Bill Kovach dan Tom Rosenstiel hari pertama. Lalu hari kedua dan seterusnya, kami lebih banyak belajar bersama.
Ada beberapa peserta yang kritis. Ada juga wartawan-wartawan dari media mainstream, tapi mereka malah kurang kritis. Mungkin sudah bertahun-tahun bekerja dalam sistem yang tak memberi kesempatan kepada mereka untuk mempertanyakan jurnalisme mereka.
Mereka yang kritis kebanyakan anak muda. Ada yang bikin syair dengan Bahasa Manado. Ada syair berjudul "Minahasan Manifesto" karya Fredy Wowor:
Indonesia bukang bangsa
Qta bangsa Minahasa
I yayat usanthi
Di Manado, kembali ke Jalan Roda, tempat makan dan diskusi, ketemu kenalan-kenalan lama. Aku juga sempat mengajar dua sesi di kampus Universitas Sam Ratulangi. Alex Ulaen, dosen Fakultas Sastra, minta aku memberi kuliah disana.
Acara ini dibiayai oleh Yayasan Lestari dan Yayasan Pantau. Kami senang ketemu orang-orang baru. Aku juga memanfaatkan pelatihan ini untuk menyegarkan kembali penulisan bab Minahasa aku soal nasionalisme disini. Aku merasa belajar banyak dari perjalanan Manado.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.