Tuesday, November 29, 2005
Retno dan Asma
Retno Wardani, mantan isteri aku, lagi berantem dengan aku soal terpal plastiknya Norman. Menurut dokter L. Muliana dari klinik asma dan alergi "Dr. Indrajana" di Jl. Tanah Abang III, Norman alergi dari segi pernafasan maupun kerongkongan terhadap tungau debu, kecoak dan kepiting. Artinya, dia tak boleh makan kepiting. Dia tentu tak boleh menghisap protein dari kotoran kecoak maupun kotoran tungau debu. Dokter Muliana melakukan skin test untuk tahu apa penyebab asmanya Norman.
Asma ini penyakit aneh. Dia tak bisa disembuhkan namun bisa dikontrol. Stamina bagus dan paling penting menghindar dari barang-barang yang bisa bikin dia mengalami alergi, yang bisa bikin mengi dan batuk-batuk. Muliana minta Norman tidur dialasi terpal plastik agar tungau debu di kasur tak mengenai pernafasannya saat tidur. Aku sudah lakukan ini di apartemen kami. Retno juga aku belikan terpal untuk rumah Pondok Indah.
Mula-mula oke tapi hari ini Retno berantem karena dia tak percaya pada rekomendasi dokter Muliana.
"Aku ingin membantu membebaskan dia dr kekangan sakitnya. Aku akn lepas terpal itu as soon as psbl. I think tonight." - 0812-8623480 29 November 2005 7:23
"I ll do it 2 night. I ll remove it, so that he will not depent on it." 0812-8623480 29 Nov 2005
Apa sebab Retno punya pendapat begitu?
Siang sekitar pukul 16:00 Retno menelepon, dia tanya apakah benar aku akan menjemput Norman dari rumah Pondok Indah. Aku bilang ya. Kesepakatan perceraian menyebut bahwa bila salah satu orang tua berhalangan merawat Norman --pergi ke luar kota-- saat gilirannya, maka Norman diasuh orang tua satunya walau itu di luar jadwal biasa.
Dia bilang "baik" tapi dia minta Sri Maryani, pengasuh Norman, tidak boleh mengantar Norman sekolah. Yani juga tidak boleh menunggui Norman pulang. Aku harus mengantar dan menjemputnya sendiri dari rumah Pondok Indah ke Senayan.
Jadi, keputusan Retno melepas terpal Norman terjadi karena dia lagi di luar kota, lalu aku mengetahuinya, menjemput Norman dari rumah Pondok Indah. Balasannya, Retno akan melepas terpal Norman pada malam hari saat tidur.
2 comments:
mas andreas, i just stumbled upon your blog as im in the process of writing a book about divorce and my friend recommended to read about yours. anyway, that's not the reason why i'm writing this. the thing about your son's asthma problem. i have a full blown asthma since i was in junior high. and it kinda got worse about four years ago since i started working as banker which consists of constant travelling all over my client's projects (including dusty factories or warehouses), and even sleeping from one hotel bed to another. with my first asthma doctor, i was diagnosed with bronchial asthma and allergic to dust, chocolate, ice, and seafood. the allergy is now not so bad, except for the dust thing. so i went to an asthma doctor slash immunologist dr. tamsjil saifuddin at the gleni hospital in medan last year, which introduced me to a whole new era of asthma medication. he said, though asthma cannot be completely cured, you can now actually erase the allergens that trigger asthma reaction on your bronchial tube. the name of the inhaler is symbicort turbuhaler. since i started taking it, my PEF shows tremendous improvement, and haven't had an attack in 8 months, and i still live as busy and as actively as ever. i like what tamsjil said: the medication of asthma should be about improving the patient's quality of life, so he/she can do things that he/she can't do before in the fear of getting an attack.
Dear Ika Natassa,
Terima kasih untuk masukannya. Saya akan coba cari anjuran Anda. Soal meningkatkan kualitas lingkungan Norman, saya kira, upaya itu kini sudah saya lakukan bahkan dengan menggugat Retno ke pengadilan.
Post a Comment