Kunjungan ke Aceh

Selama tiga malam aku ada di Aceh. Aku diminta oleh International Center for Journalists, satu organisasi media di Washington DC, untuk mempelajari kemungkinan mereka melakukan sesuatu untuk Aceh pasca tsunami. Aku suka melakukannya karena mereka mau serius berpikir soal pendekatan yang baik.

Maka pergilah aku dari Cengkareng Rabu ini. Di Banda Aceh bertemu dengan berbagai macam wartawan. Baik dari Aliansi Jurnalis Independen maupun mereka yang sering kongkow di warung kopi Coha --secara gurauan singkatan dari "kongkow kongkow haha haha"-- depan kantor Persatuan Wartawan Indonesia.

Aku juga pergi ke Sabang lihat fasilitas pelatihan disana. Ini juga hari-hari yang berat karena ada masalah asmara yang aku hadapi. Apalagi kalau bukan urusan patah hati!

Tapi pemandangan Sabang menyenangkan. Aku juga beruntung karena tinggal di rumah Nani Afrida --pacarnya Hotli Simandjuntak. Adik Nani, Tina alias Tince, juga ceria dan suka bergurau. Mereka sangat membantu. Hotli mengambilkan foto-foto aku untuk persiapan back cover buku. Ia memilih lokasi dekat Ule Lheue.

.

Hotli bilang ia suka dengan ketersendirian rumah yang rusak dihantam tsunami ini. Ia memotret lebih dari 50 frame. Macam-macam gaya. Ati Nurbaiti dari The Jakarta Post tersenyum saja lihat aku difoto Hotli. Nani juga ikutan memotret Hotli yang memotret aku.